Senin, 25 November 2019

DAPUNTAHYANG SRI JAYA NASA RAJA PENDIRI SERIWIJAYA ASLI PALEMBANG

Dapuntahyang srijaya nasa adalah raja pertama Sriwijaya.
Nama raja Sriwijaya ini setidaknya terpahat dengan jelas di dua prasasti di palembang.
Yakni prasasti Kedukan bukit th 683 dan prasasti talang tuwo th 684M.
Dan banyak prasasti Sriwijaya yg dikeluarkan oleh raja ini pada masa ia berkuasa.
Bahasa yg digunakan Dapuntahyang srijaya nasa dalam membuat prasasti adalah bahasa palembang lama

KAISAR CINA KETURUNAN PALEMBANG

Berdasarkan kitab Sulatussalatin dan sejarah melayu disebutkan Mahendra Dewi anak perempuan raja Palembang sangsapurba penguasa Bumi Melayu dengan dengan Wan Sundari  putri asli Palembang , menjadi permaisuri Kaisar Cina Yang keturunannya menjadi kaisar Cina.

Rabu, 20 November 2019

683 kerajaan Sriwijaya menghancurkan Minangatamwan

Minangatamwan adalah nama negeri yang di serang dan di taklukan oleh kerajaan Sriwijaya pd th 683. Bukti penyerangan Sriwijaya kepada Minangatamwan adalah prasasti kedukan bukit.
Kerajaan Sriwijaya sudah ada dan sudah berdiri th 670 berdasasrkan catatan dinasti Tang,  yg mana th 670 itu utusan Sriwijaya yg disebut oleh Cina Shelifoshi telah datang menghadap kaisar dinasti Tang tiongkok.
Kemudian catatan Itsing tahun 671M Itsing pendeta tiongkok tinggal di Sriwijaya yg dia sebut kerajaan Shelifoshi dengan ibukota foshi yg terletak di sungai Foshi.
kemudian itsing singgah pula ke negeri melayu yang dia sebut moloyu.
Sampai disini  jelas sekali kalau Seiwijaya / Shelifoshi itu bukan moloyu/ melayu.
Kedua kerajaan itu adalah kerajaan berbeda.
Jarak antara sriwijaya ke melayu itu 15 hari pelayaran perahu karena melawan arus ketika masuk ke kerajaan melayu.
Dari melayu Itsing meneruskan perjalanan ke chacha/ kedah.
Dalam catatan Itsing tidak pernah disebut minangatamwan.
Tapi melayu dan kedah disebut oleh itsing bersamaan dengan Shelifoshi/ kerajaan Sriwijaya.
Th 683 terjadi peristiwa sidhayatra Sriwijaya yg dipimpin Dapuntahyang sri jaya nasa ( prasasti kedukan bukit.)
Dalam prasasti itu tidak disebut negeri melayu melainkan Minangatamwan sedangkan negri Sriwijaya disebut sebagai negeri yang melakukan Sidhayatra/ yg melakukan penaklukan.
Prasasti kedukan bukit itu tidak ada sama sekali hubungannya dengan pendirian kerajaan Sriwijaya. Sebab itsing tinggal diSriwijaya yg dia sebut chelefoche dengan ibu kotanya kota foshi.
Kemudian Th 685 itsing datang lagi ke kedah,  melayu,  dan Sriwijaya/ chelefoche.
Itsing masih menyebut negeri shelifoshi dan kota foshi yg terletak disungai foshi dengan sebutan yg sama pada th 671.
Artinya th 683 tidak pernah ada pemindahan ibukota atau penggantian nama kerajaan.
Th 671 sriwijaya sudah beribukota di kota foshi/ di palembang.  Sebap prasasti kedukan bukit itu ditemukan di palembang.  Th 684 dapunta membuat taman kerajaan di kota foche/ kota jaya ( palembang sekarang)   Disungai foshi/ sungai musi/ sungai jaya.
Isi prasasti kedukan bukit 683 M.
1. Svasti sakavarsatita605 ekadasi sukla
 ( selamat telah lewat tahun saka 605/ 683M pada tanggal sebelas )
2. Suklapaksa vulan vaisakha Dapunta hiyang nayik di
( Paru terang balan waisak Dapunta hiyang naik di )
3. Samvau mangalap sidhayatra  disaptami suklapaksa
( sampau melakukan penyerangan/ penaklukan ekspansi, pada tanggal tujuh)
Perhatikan pada tanggal 11 bulan waisak Dapunta naik perahu melakukan penaklukan.

4. Vulan jeystha Dapuntahiyang marlapas dari minanga
( bulan jestha Dapunta hiyang marlapas dari minanga)
Perhatikan pada tanggal 7 bulan jestha  Dapunta marlapas dari Minangatamwan artinya berjarak 26hari/ satu bulan setelah Dapunta naik perahu melakukan  sidhayatra/ penaklukan barulah Dapuntahyang marlapas dari minangatamwan . Jelas sekali artinya kalau Minangatamwan itu telah diserang telah dihancurkan oleh Dapuntahyang setelah satu bulan melakukan penyerangan

5. Tamvan mamava yang wala dua laksa  dangan kosa
( tamwan membawa tentara 20.000 dengan rampasan)
Perhatikan makna membawa pasukan 20.000 dengan rampasan itu setelah satu bulan melakukan sidhayatra penyerangan

6.  Dua ratus coli disamvaw dangan jalan sarivu
( dua ratus peti di perahu sampan, dengan jalan seribu.
Perhatikan dua ratus peti di perahu itu jelas rampasan perang dari Minangatamwan bukan bekal logistik.  Mustahil kosa itu logistik 200 peti  untuk 20.000 pasukan selama satu bulan tidak masuk akal.
Dengan kosa itu artinya dengan rampasan 200 peti

7.  Tlu ratus savuluh dua  datam di matajap mukha upam
( tiga ratus dua belas datang di matajap muka uphang)

8.  Sukha citta dipancami sukla paksa  vulan asadha.
( suka cita pada tanggal 5 bulan asada)

9. Lagu mudita datam marvuat wanuwa.
( lega gembira datang membuat wanuwa)
Jika diperhatikan baris 7,8,9 sama sejali tidak ada hubungan dengan mendirikan / membuat kerajaan/kedatuan atau membuat ibukota / datu.
Wanua itu jelas bukan kedatuan/datu artinya jelas bukan kerajaan.

10.  Srivijaya jaya sidhayatra subhiksa nityakala.
 ( sriwijaya jaya penaklukan berhasil sempurna)
Baris kesepuluh inilah inti dari prasasti ini.
SIDHAYATRA /PENAKLUKAN JELAS DILAKUKAN OLEH SRIWIJAYA YANG BERIBUKOTA DI KOTA JAYA
( SHELIFOSHI ) DENGAN IBUKOTA ( KOTA FOSHI ).
BUKAN OLEH MINANGATAMWAN.  MINANGATAMWAN BERDASARKAN PRASASTI KEDUKAN BUKIT INI ADALAH TAKLUKAN SRIWIJAYA.
DITAMBAH DENGAN CATATAN DINASTI TANG TH 670 DAN DITAMBAH KAGI CATATAN ITSING 671 DAN 685 JELAS SRIWIJAYA SUDAH ADA SUDAH BERADA DIKOTA FOSHI  (PALEMBANG SEKARANG)
SEJAK TAHUN 670M
Bukan pada tahun 683.
Tahun 683 itu adalah tahun Sriwija menaklukan Minangatamwan
Jika ada yg berpendapat Dapuntahyang jaya nasa mendirikan kerajaan Sriwijaya setelah berhasil mengalahkan musuh musuhnya di Palembang th 683M, di bangka di jambi dan lampung th 686M.
Maka yg pasti diatas th 686 Sriwijaya berdiri.
Orang yg berpendapat seperti itu dapat di katakan buta dan tuli sejarah Sriwijaya. Dia tidak tau catatan dinasti tang, tidak tau catatan Itsing dan tidak tau prasasti kedukan bukit.
Sedangkan yg berpendapat Sriwijaya berasal dari Minangatamwan orang ini juga buta tuli sejarah Sriwijaya dia hanya tau baris ke 4 prasasti kedukan bukit, dia hanya tau kata marlapas dari minangatamwan saja
Padahal prasasti kedukan bukit itu berisi 10 baris.